Saturday, June 23, 2007

SNR Margin & Line Attenuation

Indikator awal baik/buruknya sambungan xDSL anda

Buat yang sudah berlangganan internet dengan teknologi ADSL misalnya pasti sudah akrab dengan yang namanya SNR margin dan Line Attenuation. Informasi ini bisa anda dapatkan di bagian ADSL Status pada menu modem. Nilainya bisa bervariasi dan selalu berubah - ubah. Mari kita bahas satu persatu.

SNR = Signal to Noise Ratio. Untuk lebih jelas, mari kita lihat rumusnya

Jelas kan, nilai SNR dipengaruhi oleh kekuatan signal dan besarnya noise (gangguan). Secara kasar tanpa melihat nilai power signal dan noise, semakin bisar nilai SNR maka kualitas yang didapat akan semakin baik (bisa jadi signalnya yang besar atau noisenya yang kecil).

Sedangkan Line Attenuation (dB) adalah besarnya faktor redaman kabel. Tau sendiri kan kabel punya yang namanya velocity factor. Tentunya semakin panjang maka loss-nya akan semakin besar. Rumusnya

Loss (dB) = 10 log (P m2/P m1)

dimana :
P m1 adalah pembacaan power di titik awal
P m2 adalah pembacaan power di titik akhir

Setiap kabel memiliki nilai yang berbeda - beda tergantun dari bahan dan luas penampang kabel. Nah logikanya, semakin kecil nilai Line Attenuation maka akan semakin baik.

Perlu diingat bahwa nilai SNR margin yang paling minimum adalah 10-11 dB karena apabila kurang dari itu makan proses sync antara modem dengan DSLAM akan terganggu yang menimbulkan internet di tempat anda akan sering putus - putus.

Oke, kali ini saya akan berbagi bagaimana kualitas sambungan ADSL ke rumah saya. Modem yang saya gunakan adalah D-Link DSL 2640T (modem & wireless router). Nah, ketika saya lihat status SNR margin dan Line Attenuation, terbaca seperti ini :
Wow, berarti bagus banget dong?? Pastinya ... dengan kualitas sambungan yang oke seperti ini sampai hari ini saya tidak pernah mengalami masalah (padahal sudah setahun lebih langganan internet broadband ini). Selain itu yang membuat nilai line attenuation kecil sekali karena posisi rumah saya sangat dekat sekali dengan sentral telepon (baca:kantor telkom). Pengen tau seberapa dekat? yaaa kurang lebih 20 meter-an lah. :)

Emang sih teknologi ADSL memiliki kelemahan dimana semakin jauh posisi kita dengan sentral telepon, maka kualitasnya semakin menurun. Maka jangan heran kalo kita pake speedy oke - oke aja sedangkan temen yang lain malah sering bermasalah bisa jadi karena kualitas sambungan yang buruk serta diperparah dengan modem yang kurang bagus.

Sumber acuan :
- Standard Handbook for Electrical Engineers, Fink and Beaty, McGraw Hill. 1978
- Practical Handbook, Joseph J Carr, McGraw Hill. 2001

4 comments:

Endrik Hermawan said...

Thanks atas infonya..!

Franky Sandrawan said...

Halo, boleh nanya ga? belakangan koneksi telkom speedy sy sering putus-sambung putus sambung (sejak telkom speedy naik jadi 1mbps downstreamnya), dan stl dicek ama petugas telkom sy diksih tahu ktnya SNR nya terlalu rendah. memang, waktu dicek, SNR dr modem saya (SMC7801BRA) hanya 13.5dB (stl melalui splitter dan ada dua telepon yg dicabang setelah splitter). Coba-coba, splitter sy cabut dan saya menggunakan line langsung dr box telepon ruman sy, sy dpt SNR 21dB, tp tetap saja koneksi internet sy putus-sambung. sy jd berpikir jangan2 masalahnya bukan SNR tp Attenuation. Berikut adalah data lenkap dr modem sy:

Noise Margin
Upstream = 28 dB
Downstream = 21 dB

Output Power
Upstream = 11.5 dBm
Downstream =19 dBm

Attenuation
Upstream = 20.5 dB
Downstream = 42 dB

Kira2 masalahnya apa ya?

KeiKai said...

permasalahannya disini ada 3 :
1. Splitter memang sudah jelek
2. modem mulai menampakkan tanda - tanda akan rusak
3. Jaringan kabel telepon yang jelek (ini ditandai ketika naiknya data rate koneksi jadi sering putuhs)

UnderBoard's Blog said...

ini status dns dr modem D-Link 2640T yg baru saya beli:

SNR Margin 31 11 dB
Line Attenuation 5 0 dB
Data Rate 1020 253 kbps

menurut anda gimana? klo saya pribadi pd saat browsing kok lemot ya di banding pada saat saya pake modem allied telesyn.
apa yg perlu saya perbaiki tuk dapat hasil maksimal?