Wednesday, February 10, 2016

Menyoal FUP Indihome


Belakangan ini banyak yang mempermasalahkan pemberlakuan kebijakan FUP alias Fair Usage Policy di jaringan internet indihome. Sebenernya kalo boleh jujur sih hampir semua ISP menerapkan aturan ini karena konon disuruh oleh pak mentri terdahulu untuk "menjaga kualitas layanan internetnya" Tapi entah kenapa hal ini dikemudian hari diterjemahkan menjadi pembatasan akses unlimited atau internet berquota dibawah payung FUP. Pusing??? Sama, saya juga mumet :D #mikirkeras
See... nggak cuma indihome aja kan yang memberlakukan FUP

FUP atau Fair Usage Policy sebenernya jika diterjemahkan adalah batas pemakaian wajar dalam jumlah dan rentang waktu tertentu. Di beberapa ISP ada yang kemudian menerjemahkan FUP ini adalah pembatasan penggunaan volume based, ada juga yang memberlakukan pembatasan kecepatan (traffic shaping) dan ada juga yang melakukan pembatasan dengan melakukan pemblokiran port tertentu (kalo kamu sering download pake torrent pasti kesel sama kebijakan yang ini). Nah, Indihome sendiri memberlakukan kebijakan FUP dengan acuan pemakaian volume. Lebih jelasnya bisa dilihat dalah tabel berikut ini :

Pertanyaan selanjutnya, fair-kah kebijakan ini?
IMHO, kebijakan indihome ini sangat fair untuk penggunaaan internet rumahan. Kenapa? Karena :
  1. Batas fair usage yang ditetapkan sebelum penurunan kecepatan internet menurun sangat - sangat besar. Contohnya untuk pelanggan fiber 10 mbps akan mendapatkan 300 GB dalam sebulan, berarti sehari kamu bisa download & upload sepuasnya sampai dengan 10GB. Streaming youtube, download film bokep, ngepatch game, fesbukan dll sampe muntah - muntah juga nggak bakalan abis.
  2. Speed yang diturunkan setelah batas fair usage tercapai masih sangat kencang. 75% dari 10 mbps itu adalah 7.5 mbps, untuk 50 mbps kamu masih dapet 37.5 mbps. Coba kamu bandingin sama ISP seluler misalnya yang menetapkan speed setelah FUP tercapai hanya 64 kbps. Gile bener, hari gini 64 kbps cuma bisa WA & BBM-an, kelaut aja deh :P
  3. Transparansi batas penggunaan yang jelas dan pemberlakuan FUP yang jelas. Usage info indihome dapat dilihat disini : http://www.indihome.co.id/usage-info . Coba bandingin sama firstmedia atau fastnet misalnya. Pemberlakuan traffic shaping sangat tidak jelas dan tidak ada informasinya.
Sebenernya kalo mau fair coba deh bandingin semua ISP. Trust me, i've done this... Saat ini saya berlangganan indihome 20 mbps. Menurut saya indihome ini yang paling worth the money...  ISP lain banyak yang menawarkan harga lebih murah, tapi sayangnya banyak limitasi. Contoh firstmedia/fastnet. Layanan ini nggak bisa dibuat CCTV atau masang remote server di rumah

Belom lagi kalo kita mau share di rumah harus nambah wireless router sendiri yang jelas - jelas tidak direkomendasikan. Plis deh ... hari gini ... dan yang penting adalah tidak bisa untuk warnet...

Atau coba ISP MyRepublic (dulu namanya innovate). Selain coveragenya terbatas, ISP ini paling lelet masalah penanganan gangguan, bisa berhari - hari baru bener lagi. Sampe tetangga saya balik lagi langganan indihome karena service MyRepublic ini nggak jelas. Oh iya, kalo kamu langganan MyRepublic, kamu bakalan dapet IP private dynamic, bukan IP public. Buat sysadmin kayak saya paling sebel kalo nggak dikasih IP public :D
 FUP Indihome vs. Firstmedia

Udah deh, emang paling bener langganan indihome. Coveragenya paling luas dan bandwidth paling fair. Balik lagi sebenernya apa sih yang kamu cari dari layanan internet? Cuma sayangnya promo yang dibuat oleh pihak telkom hanya menyasar pelanggan baru saja. Sementara pelanggan lama & loyal kayak saya dicuekin. Saya sudah menjadi pelanggan internet speedy dan akhirnya menjadi indihome sejak tahun 2004 akhir. Di saat itu speedy masih volume based 500 MB dengan speed up-to 384 kbps. Sampe sekarang sudah lebih dari 10 tahun berlangganan ngiri banget sama pelanggan baru yang selalu dapet gimmick promosi. Sementara saya nggak pernah dapet gimmick apa - apa. Mungkin ini yang menyebabkan fenomena cabut-pasang untuk mendapatkan gimmick.

1 comment:

Horas Silalahi said...

Ulasannya bagus sih om, namun belum ngena':-p pertanyaannya kalau TV itu makan benwit gak?