Wednesday, March 31, 2010

Dealing With *.mod Files on JVC Everio GZ-MG630 Camcorder

Bulan kemarin saya ngebet banget pengen beli camcorder baru buat gantiin si sony DCR HC-48E yang sudah berusia lebih dari 8 tahun. Sebenernya handycam ini masih yahud buat ngerekam, tapi ngeliat perkembangan teknologi sekarang ini kayaknya ribet banget gitu abis ngerekam terus ngabisin waktu buat transfer dari kaset miniDV ke komputer.

Keliling - keliling pameran di "Bandung Expocom 2010" ternyata ada camcorder yang lumayan bagus dengan harga yang relatif terjangkau. Dengan harga 2.6 juta rupiah saya akhirnya memutuskan untuk membeli camcorder JVC Everio GZ-MG630. Kualitas gambarnya sih standar SD video, tapi yang bikin tertarik camcorder ini menggunakan hardisk sebesar 60 GB sebagai media perekamannya. Selain itu fitur drop detection yang bikin camera otomatis shut-off sebelum menyentuh lantai.

Nah, kebingungan mulai merajalela setelah tau bahwa file hasil rekaman camcorder tersebut berekstensi *.mod disetel pake winamp gak mau, pake VLC juga nggak keluar (padahal ini player universal andalan), akhirnya disetel pake windows media player 11 bisa. Terus kalo mau ngedit gimana ? nah kalo file *.mod ini di import langsung ke adobe premiere maka ia akan menolak untuk menampilkan video-nya. Setelah tanya - tanya ke om google akhirnya dapet solusi untuk me-rename langsung file *.mod ke *.mpg karena kompresi yang digunakan MPEG-II.

Akhirnya setelah di rename, file video bisa di import ke adobe premiere pro. Tapi kok aspect ratio-nya beda ya ? soalnya kalo di camcorder aspect ratio di angka 16:9 tapi di premiere pro jadi 4:3, terus gimana dong solusinya ? Oke mari kita bahas ...

Sebenarnya ada 2 cara untuk memperbaiki aspect ratio di file *.mod yang di-convert (rename) menjadi *.mpg

1. Jika anda menggunakan software Adobe Premiere Pro, anda bisa menggunakan fitur interpret footage. Caranya dengan klik kanan di file yang sudah di import kemudian pilih 'interpret footage' seperti terlihat di gambar :

Setelah itu pilih di bagian conform to ke widescreen, anda bisa memilih PAL atau NTSC sesuai dengan camcorder yang anda gunakan.


2. Jika anda menggunakan software lain seperti Ulead atau KINO misalnya, anda harus meng-convertnya dahulu. Cara ini sebenarnya paling mudah karena tinggal klik langsung auto convert dan aspect ratio tidak berubah. Untuk meng-convert file *.mod menjadi *.mpg anda dapat menggunakan software SD Copy. Bisa didownload disini. Jangan lupa sebelum convert apabila anda menggunakan camcorder tipe widescreen di centang dulu bagian "set widescreen flag" seperti gambar berikut ini :


Nah setelah berhasil di convert menggunakan SD copy, file *.mpg tersebut dapat diputar dengan lancar di winamp, VLC bahkan di WMP.

Tuesday, March 30, 2010

Memulai Podcasting dan VODcasting (video blogging)

Belakangan yang lagi rame adalah video blogging, nah daripada posting audio atau lebih keren disebut podcast sekarang video bloggin semakin digemari. Sayangnya di indonesia sendiri belum ada penyedia server lokal untuk hosting video ataupun audio untuk video podcast (VODcast) maupun podcasting. Sayang sekali memang, karena jika dilihat dari transfer data-nya konten ini lumayan besar dibandingkan dengan hanya blog yang berisi gambar dan teks saja (menjemukan).

Untuk anda yang tidak memiliki hosting lokal berbayar, sebenarnya ada banyak penyedia free hosting podcast. Salah satu contohnya adalah PodBean. Tapi kembali ke masalah itu tadi : bandwidth ... seperti yang kita ketahui bersama bahwa speed IX tidak secepat IIX, bahkan penyedia akses internet IX dedicated harganya 5-8 juta rupiah per bulan. Mahal sekali bukan ?

Pak Budi Putra mulai memelopori gagasan video blogging ini dengan membuat situs yang bernama i-teve. Sayangnya konten ini juga masih di hosting di server luar alhasil karena yang mengakses website tersebut sebagian besar dari Indonesia maka aksesnya termehek - mehek, selain itu jadi boros devisa karena menyuburkan konten luar. Atas kebaikan Pak Onno W Purbo akhirnya i-teve diperkenankan untuk menyimpan konten videonya di server opensource.

Lalu bagaimana kita memulai podcasting dan vodcasting ? Alat apa saja yang dibutuhkan ? format apa saja yang digunakan ? Oke, mari kita bahas satu persatu :

PODCASTING
Terus terang untuk podcasting ini lebih mudah, buat kamu yang sudah terbiasa dengan audio recording dan audio editing sebenarnya tidak ada hal yang aneh. Tinggal rekam, edit dan publish ... beres deh. Alat yang digunakan sendiri biasanya :
  1. Microphone - Gunakan microphone yang bagus, anda bisa menggunakan microphone keluaran shure atau behringer dengan kisaran harga 500-700 ribu rupiah. Jika dirasa terlalu mahal anda bisa menggunakan dynamic microphone standar dengan kisaran harga 100 ribuan.
  2. Audio mixer & audio processor - Sebenarnya alat ini tidak terlalu krusial, namun jika anda ingin menghasilkan kualitas audio yang outstanding pasti butuh deh. Ada beberapa seri mixer USB keluaran behringer yang cocok untuk podcasting.
  3. Komputer - Rata - rata komputer sekarang sudah memiliki sound onboard, anda tinggal menancapkan microphone langsung ke port microphone in atau menancapkan output dari mixer ke line in di sound onboard.
  4. Software - Banyak sekali software yang dapat digunakan untuk editing audio. Anda bisa menggunakan adobe audition, sound forge atau audacity yang bersifat opensource.
Berikutnya adalah kreativitas anda dalam membuat podcast, misalnya dengan menambahkan effect atau backsound. Berikut ini adalah contoh podcasting dari postingan saya "Jangan Lapor 147"









VODcasting / Video Blogging
Nah kalo ini memang membutuhkan peralatan dan skill yang lebih ribet. Peralatan yang biasanya digunakan adalah :
  1. Handycam (camcorder) / Kamera digital - Tentunya kamrea digital yang mampu merekam video dengan resolusi minimal 320x240 pixel, jika kurang dari itu maka gambar akan terlihat jelek dan pecah. Handycam bisa menggunakan tipe video8, miniDV, microMV atau hardisk/memory-based. Tentunya jika anda menggunakan handycam bertipe kaset anda harus meluangkan waktu untuk transfer ke komputer, lain halnya jika menggunakan handycam bertipe hardisk / memory, tinggal copy paste beres deh.
  2. Tripod - Biasanya video blogging dilakukan oleh seorang diri. Artinya anda yang merekam, anda yang tampil, anda yang mengedit sampai anda yang mempostingnya. Jadi tripod mutlak digunakan sebagai penyangga camcorder. Selain itu gambar yang dihasilkan juga stabil (tidak goyang - goyang) yang bisa membuat penonton video anda mual - mual ... :)
  3. Komputer - Nah khusus untuk video editing ini membutuhkan spesifikasi komputer yang lumayan hebat ditambah storage yang besar. Karena ukuran file video biasanya 10-30 kali lipat dari ukuran file audio (tergantung kompresi yang digunakan). Sebagain gambaran, sebuah file video dengan format uncompressed AVI dengan resolusi 720 x 576 pixel ukurannya 12 GB/jam.
  4. Software - Anda dapat menggunakan adobe premiere pro atau menggunakan KINO yang berbasis opensource untuk mengedit video.
Itu saja yang dibutuhkan, sisanya tinggal kreatifitas anda untuk mengambil footage dengan angle yang bagus. Setelah selesai anda bisa mengupload video tersebut ke youtube atau ke server hosting lokal milik sendiri.



Oke, sekarang saya kasih bocoran deh, alat yang saya gunakan untuk menghasilkan podcast dan vodcast sebagus itu. Ini dia fotonya :

Sunday, March 14, 2010

Jangan Service HP Nokia !!

Kalo beli gimana ? yaa kalo beli sih silahkan saja, tapi kalo ada masalah sama tu HP mendingan jangan di-service deh ... lho kenapa ? kok sampe se ekstrim itu ? terus gak bisa dipake lagi dong kalo rusak ? Oke, mari kita lihat alasannya berdasarkan kisah nyata yang saya alami ini.

Dua bulan yang lalu HP nokia 3205 CDMA saya rusak, entah kenapa tiba - tiba si HP jika dihidupkan hanya sampai manampilkan 'logo tangan' khas nokia kemudian hang. Nah karena ini HP nokia, pasti dong saya langsung mendatangi service center nokia yang dikelola oleh PT. Trikomsel. Nah yang paling deket dari rumah adalah NCC Istana Plaza. Disitu HP saya ternyata ditolak, dengan alasan tipe HP lama dan mereka tidak memiliki alat untuk proses pengecekan dan perbaikannya. Si mbak - mbak CS yang cantik menyarankan untuk membawa ke NCC ditempat lain seperti di BEC, gramedia atau di bee mall.

Nah yang bikin kesel, semua NCC yang ada di bandung sudah saya satronin dan ternyata jawabannya sama, mereka tidak mau menerima karena HP tipe lama. Kesel dong ... akhirnya saya menulis keluhan di website nokia dan langsung ditanggapi dengan perintah untuk membawa kembali ke NCC Istana Plaza. Ajaibnya si NCC tetep menolak walaupun sudah saya tunjukkan print e-mail yang saya dapat dari website nokia. Dari sini saya sudah merasa seperti dipermainkan. Akhirnya saya relakan HP saya teronggok rusak dan saya memutuskan untuk membeli HP CDMA baru, lagi - lagi keluaran nokia.

Tipe yang saya beli adalah Nokia 2505, lumayan lah walau cuma bisa buat nelepon dan SMS doang. Tapi masalahnya tidak sampai disitu, ternyata baru 1 bulan digunakan keypad bermasalah. Sulit sekali untuk ditekan. Otomatis dong karena masih garansi saya bawa langsung ke Nokia Care Center Istana Plaza. Nah sebelum saya bawa kesini, temen saya yang kebetulan kerja di Nokia menyarankan sebaiknya jika HP nokia rusak tidak perlu dibawa ke service center nokia, karena akan memakan waktu yang sangat lama dan resikonya besar. terus saya tanya "kalo gitu garansinya hangus dong" dan dia jawab "iya hangus tapi biasanya service ditempat lain lebih cepat dan terjamin". Doi terus menyarankan salah satu tempat service langganan dia. Gila nih, karyawan nokia sendiri service HP nokianya bukan di service center nokia. Hmm ... pasti ada apa - apanya nih.


Dan ternyata memang benar ... Sewaktu saya menyodorkan HP untuk di service di NCC Istana Plaza, seorang petugas bernama REZA mengatakan bahwa proses repair memakan waktu 3 minggu lebih karena barang harus dikirim ke jakarta, selain itu dia juga menyodorkan surat pernyataan yang berisi bahwa resiko data hilan dan mati total harus saya setujui. Waduh gila banget kan, padahal cuma ngebersihin keypad atau mungkin cuma ganti keypad kok resikonya besar sekali? dan yang lebih aneh lagi ada klausul mengenai data hilang.

Iseng saya tanya ke si REZA itu "kok sampe ada data hilang mas? ini kan tidak install software atau repair hardware?" terus dia menjawab dengan analogi yang TIDAK MASUK AKAL "iya mas, misalkan mas service komputer, itu kan pasti diinstall ulang kan dan datanya pasti hilang". OMG WTF !!! apa maksudnya nih orang ? terus saya sanggah "saya rasa service komputer nggak segitunya, tergantung symptom yang terjadi dan action yang dilakukan juga tidak sampai menghilangkan data kecuali memang system sudah crash oleh virus misalnya", nah abis saya ngomong gitu, tampang si REZA mulai nggak seneng dan akhirnya dia jawab "mas, saya juga lulusan IT, jadi saya PASTI TAU yang gituan" wah udah males berdebat lah kalo gini, emang saya bukan lulusan IT tapi saya tahu betul pernyataan dia sunggu SALAH BESAR, terus saya tanya "kok lulusan IT cuma jadi tukang nerima service HP sih ? emang kuliah dimana?" dengan wajah yang menyiratkan emosi dia menjawab kuliah di universitas X. kemudian dengan marah dia berkata "mas mau service HP atau mau berdebat sih? kalo nggak silahkan service ditempat lain saja!!" edan, si REZA makin nyolot nih ...

ya sudah lah saya mengalah, saya tinggalkan NCC IP dan langsung ke tempat service HP yang direkomendasikan oleh teman saja. Cuma nunggu 15 menit, HP sudah bisa langsung digunakan normal. Keypadnya sudah tidak keras lagi. Si tukang servis bilang kalo keypadnya rada kotor, dibersihin doang beres deh ... saya cuma kena charge Rp. 15.000. bandingkan kalo saya service di nokia, 3 minggu nggak bisa dipake cing!!! kan gak produktif kalo kayak gitu ... garansi ilang bodo amat deh, toh garansi nokia juga rasanya nggak ada garansinya.

Oke, sekarang mari kita lihat klausul yang bagi saya sebagai konsumen sangat memberatkan apabila service di nokia :
  1. Resiko data hilang
  2. Resiko HP mati atau HP semakin rusak setelah diservice (sudah banyak kasusnya)
  3. Resiko garansi hilang apabila terjatuh, kena air atau telah diservice pihak lain
  4. Tidak bisa diservice apabila terjadi korosi, PCB melengkung atau PCB patah
  5. Waktu service yang sangat lama > 3 minggu
Saya rasa sekarang ini service center resmi nokia semakin bobrok saja, lihat saja klausul di atas. Secara tidak langsung NCC dibebaskan dari segala resiko yang terjadi. Dengan rentetan kejadian ini dengan mantap saya tidak akan merekomendasikan semua produk nokia karena aftersales service yang makin memburuk.

Saturday, March 13, 2010

Amptron, Motherboard Busuk yang Banyak Masalah

Alkisah bulan februari kemarin tower telkom di seberang rumah kesamber petir. Bikin kaget suaranya, selain itu yang bikin serem induksinya kemana - mana. Sampe telepon di rumah dan di tetangga mati semua. Apes banget dah, soalnya disini yang kena induksi petir sampe tewas banyak banget. Dari mulai PABX, modem, switch, CCTV sampe komputer kena.

Anomalinya tu komputer bisa nyala (kipas, led hdd dll normal) tapi di layar blank. cek memory, prosesor, hardisk dll semuanya normal. Ternyata eh ternyata si motherboardnya tewas. Jadi tu motherboard P4P-800X yang sudah menemani saya lebih dari 6 tahun untuk editing video & audio harus di servis. Speknya sih tergolong komputer yang 'wah' untuk tahun 2003. Prosesor Intel Pentium 4 2.8C Ghz, memory 1 GB dual channel ddr, VGA ge-force fx-5500 512 MB hardisk 320 GB sata.

Pastinya karena mereknya Asus, servis-nya di astrindo dong. Secara gitu itu distributor dan service center resminya. Tapi saya agak kecewa karena si teknisinya sempat menolak untuk menerima motherboard saya dengan dalih tipe mobo lama dan tidak ada sparepartnya. Doi malah menyarankan untuk diservis di tempat lain. Tapi setelah saya ngomong dengan "kalimat sakti" baru deh dia mau diterima. terus doi bilang "ooo, pantesan saya kayak hafal wajahnya. ternyata ..." ah dasar emang hidup di indonesia susah banget kalo nggak terkenal ...
:D

Akhirnya tu mobo diterima buat diservis. dia menjanjikan 2 minggu bakalan ngabarin hasilnya. Setelah 2 minggu berlalu ternyata belum aja ada kabar dari astrindo bandung yang di daerah segitigamas kosambi. Penasaran dong, setiap ditelpon pasti ada aja alesannya "teknisinya sedang keluar mas", "teknisinya sedang tidak masuk mas" atau "teknisinya sedang online mas" wew ... Akhirnya saya samperin langsung tuh astrindo, eh ternyata mobo saya belom dicolek - colek. Jadi selama 2 minggu tu teronggok di sudut gudang.
3 minggu berlalu dan nggak ada kabar, samperin lagi ternyata mobonya masih berusaha untuk diperbaiki. Hmm ... bisa nggak produktif nih kalo kayak gini, apalagi data - data semuanya ada di hardisk yang lama. Terpikir untuk ganti motherboard untuk sementara. Keliling - keliling kandaga ternyata nggak ada yang baru, ada juga yang 2nd dengan harga 220 ribu (mereknya ecs) sampai akhirnya saya ditawari oleh sebuah toko komputer untuk menggunakan motherboard amptron.

Saya agak kaget juga, hari gini masih ada mobo baru untuk socket 478? Setelah dilihat - lihat ternyata spesifikasinya ajaib banget deh, chipset intel 945 (yang notabane untuk pentium dualcore), slot memory DDR II sampe slot PCIe 16x. Harganya yang murah (Rp. 375.000) membuat saya berpikir keras beli motherboard amptron yang baru atau beli yang 2nd. Akhirnya saya memutuskan beli motherboard amptron.

Sampe rumah napsu buat pasangin semuanya, dari mulai prosesor Pentium 4 2.8C, memory DDR II 1 GB visipro, VGA ge force 9400gt, pasang hardisk sata dan burner asus di pata. tibalah saat menghidupkan komputer. Masuk bios cek sana - sini semua terbaca normal dan setting sana - sini, save & reboot.

Nah dari sini mulai deh terjadi keanehan yang membuat pusing secara bertahap. Setelah dihidupkan ternyata sampai logo windows langsung blue screen dan crash kemudian restart. Saya pikir karena mobonya ganti jadi si windows gagal mendeteksi mobo baru. oke fine, saya cabut hardisk dan ganti hardisk sata yang 'masih perawan' untuk diinstall windows dari awal. instalasi windows tidak berjalan lancar, hanya sampai setengah jalan selalu BSOD (blue screen of death), tuker sama memory di komputer lain tetep nggak bisa nginstall windows. kesel dong, kahirnya googling ternyata dapet saran buat nginstall windows dengan VGA onboard. oke saya cabut tuh pixel view 9400 gt. coba format dan install lagi eh ternyata berhasil !!! ajaib bener dah ...

Setelah berhasil instalasi OS, kembali saya pasang kartu grafis di slot PCIe, install divernya normal, sampai saya menginstall sound device yang ternyata corrupt terus dan tidak bisa terinstall. WTF !!! cari - cari di internet akhirnya pake driver mobo lain dengan chipset sama, akhirnya mau keinstall juga. Sampai tahap ini mulai 1/2 pusing nih.

Abis itu pasti dong install program - program yang dibutuhin kayak adobe photosop, premiere pro, audition, after effect dll. tapi yang bikin tambah kesel kok proses instalasi software aja sampe bikin komputer hang, terkadang blue screen keluar. kalo udah gini musti bolak - balik pencet reset. Setelah semuanya keinstall akhirnya saya coba untuk running test mengerjakan task - task berat selama semalam suntuk, hasilnya beberapa kali harus di reset karena hang. Sampai tahap ini udah 3/4 pusing.

Seminggu kemudian ketika saya sedang mentransfer kaset dari handycam ke komputer menggunakan firewire, ditengah jalan komputer langsung mati mendadak (tanpa basa basi blue screen atau hang). Wah kenapa nih!? cabut kabel power dan pasang lagi ternyata masih gak nyala(mulai mencurigakan) setelah ditelusuri ternyata chipset south bridge di motherboard amptron ini terbakar. Selain itu peripheral yang tertancap seperti firewire card dan kartu grafis rusak. AN***G !!! sampe sini udah pusing ratusan keliling !!!

Motherboard sudah saya serahkan kembali ke tokonya dan langsung diganti dengan yang baru, tapi saya minta untuk pengembalian uang saja dan ternyata "barang yang sudah dibeli sudah tidak dapat dikembalikan". Lantas siapa yang mau bertanggung jawab atas kerusakan komponen lain akibat motherboard amptron itu ???

sampe sekarang tu motherboard masih tersimpan rapi di dusnya, saya nggak berani buat masang lagi ... sudahlah biarkan saja ...

Moral dari cerita ini :
  • Jangan tergiur beli motherboard murah walaupun fiturnya 'luar biasa'
  • Jangan beli motherboard abal - abal, salah - salah kerugian anda akan bertambah besar
  • Jika motherboard tipe lama sudah tidak beredar di pasaran sebaiknya gunakan motherboard 2nd yang masih layak pakai (baik, tidak ada korosi, komponen bagus dan PCB tidak melengkung)
  • Dan yang paling penting adalah JANGAN BELI MOTHERBOARD MEREK AMPTRON !!!