Tuesday, February 9, 2016

4 Kebijakan Tidak Populer Telkom Indonesia di Awal 2016

Memasuki awal tahun 2016 ini saya sebagai pelanggan setia Telkom Indonesia dibikin terkaget - kaget, mungkin diantara kamu juga bisa jadi sampe terkencing - kencing :P Apa aja sih kebijakan yang nggak populer itu ?

Diblokirnya Netflix di jaringan Telkom Grup
Memasuki tahun 2016 Netflix mulai melebarkan sayapnya ke 130 negara termasuk Indonesia. Saya sempet nyobain, sebenernya lebih ke arah penasaran. Tapi sayang kurang komplit kontennya dibanding  negara asalnya. Namun tiba - tiba di akhir januari 2016 netflix diblok di jaringan telkom grup. Hal ini sempat menimbulkan pro dan kontra. Telkom sendiri berdalih bahwa langkah ini diambil untuk melindungi konsumen. Sampe - sampe ISP lain seperti myrepublic & firstmedia memancing di air keruh dengan merayu pelanggan indihome untuk beralih menggunakan layanannya karena netflix tidak diblok.
Apapun alasannya yang jelas langkah disruptive Telkom ini mampu membuat netflix bertekuk lutut, sempet dikabarkan juga saham netflix turun setelah diblok oleh Telkom di Indonesia.

Saran saya sih seharusnya Telkom bermain cantik, misalnya dengan melakukan pembatasan traffic ke netflix melalui PCRF. Secara gitu harga bandwidth internasional kan muahall banget, belom lagi bayarnya musti pake devisa negara... rugi kan ... :D


Diberlakukannya FUP (Fair Usage Policy) di layanan internet indihome
Sudah bukan rahasia lagi kalo akses internet indihome sering digunakan untuk warnet, rt-rw-net atau dipake buat download bokep film bajakan terus dijual lagi. Apalagi dengan akses internet fiber dan bandwidth minimal 10 mbps makin whuzz aja. Nah mungkin ini yang bikin gerah Telkom sebagai penyedia jasa internet retail. Seharusnya doi bisa jual ke rumah - rumah, tapi makin susah karena ada "mini isp" yang jualan akses internet juga dengan backbone indihome juga.

Masih inget nggak sih dulu akses internet speedy dibagi menjadi 3 : Speedy home (dengan quota 500MB), speedy office dan speedy warnet (keduanya unlimited) namun memiliki harga jual yang berbeda. Ujung - ujungnya sih user akan terus mengakali gimana caranya untuk mendapatkan tarif langganan yang termurah.


Balik lagi ke masalah FUP alias Fair Usage Policy ini, sebenernya untuk pelanggan rumahan nggak perlu khawatir, lha wong quota yang ditetapkan sebelum FUP ini berlaku adalah 300GB, artinya sehari kamu bisa puas download & streaming bokep ataupun main game sampai dengan 10GB. Lagipula jika seandainya FUP tercapai, maka speed diturunkan menjadi 75% dan kalo masih bandel jadi 40% , mari kita hitung. Untuk pelanggan 10 mbps, speed jika FUP tercapai adalah menjadi 4 mbps. masih cukup lega untuk streaming, download, gaming & browsing. Coba deh kamu bandingin sama FUP yang diberlakukan oleh operator seluler. Udah mah quotanya dikit, eh speed FUP cuman dikasih 64 kbps. Hari gini 64 kbps mah cuman bisa buka whatsapp & telegram doang ..

Jadi saran saya kalo kamu user rumahan, biarpun pemakaian internet kamu tergolong heavy user (kayak saya) seharusnya nggak perlu khawatir dengan pemberlakuan FUP ini. Justru yang harus khawatir adalah pemilik warnet, rt-rw-net maupun kantoran. Secara gitu, nama produknya juga indihome, jadi buat rumahan. Kalo untuk pemakaian seperti di atas sebaiknya langganan produk lain. Astinet contohnya, produk ini memang di dedikasikan untuk pelanggan kelas enterprise. Harganya-pun ajib banget :D

Kalo kamu penasaran pengen ngecek berapa sih pemakaian internet sampai dengan tanggal bulan berjalan. Kamu bisa cek di link ini : http://www.indihome.co.id/usage-info

 
Ini hasil pengecekan usage internet saya. Gede kan... #KamiTidakTakutFUP :D

Konon pengguna internet indihome melalui media tembaga dengan kecepatan 1-5 mbps tidak terkena kebijakan ini... Tuh kurang asik apa lagi coba ...


Hilangnya channel HBO group di lineup UseeTV cable
Lho kok cenel saya tiba - tiba ilang banyak? Atau tiba - tiba jadi error 2003 karena tidak berlangganan? Eits... jangan buru - buru dulu lapor ke 147, karena ini sebenernya bukan gangguan. Salah satu gimmick yang diberikan indihome untuk menarik calon customer adalah memberikan channel gratis, hal ini tertera jelas di brosurnya. Pun juga perihal penggantian channel lineup. Namun sayangnya hal ini kurang dikomunikasikan aktif oleh setter maupun teknisi di lapangan.

Jangankan gitu, saya malah sering banget nemuin pelanggan indihome yang tidak memaksimalkan fitur useetv-nya seperti TV on Demand, video on demand, karaoke dll. Padahal sayang banget, teknologi iptv tu unggulnya di time shift dan di catch-up play, kalo nggak dipake apa bedanya sama teknologi DTH (Direct to Home) yang pake antena payung/antenna piring :P

Jadi kalo banyak anggapan bahwa "saya hanya butuh akses internetnya aja, nggak perlu tvnya". Ente belom kerasa aja enaknya nonton tv on demand bos... bisa nonton 7 hari ke belakang semua channel (nggak cuma cenel tertentu aja), iklan bisa di skip & bisa nonton marathon :P


Naiknya biaya sewa STB dan ONT sebesar 30.000
Dulu inget nggak sih, kalo langganan telpon kita dibebani yang namanya biaya abonemen? Nah sekarang ini abonemen sudah ditiadakan, namun diganti istilahnya dengan sewa CPE. Wajar aja sih, secara teknologi fiber itu nggak murah. Coba deh bandingin head-to-head sama penyelenggara internet fiber yang lain. Biaya pasangnya aja bisa ratusan ribu. Belom lagi kalo mau beli modem fiber & STBnya, kalo ditotal harganya bisa 4 jutaan.

Emang sih, dulu kita keenakan dengan kebijakan bahwa setiap berlangganan perangkat cpe dipinjamkan. Namun ketika berhenti berlangganan perangkat tersebut diambil kembali oleh Telkom.


**Tambahan
Sebenernya masih banyak isu - isu lain yang diangkat sehingga bikin nama indihome makin beken, diantaranya adalah soal cabut layanan indihome maka telepon juga ikut dicabut. Sebenernya ini mungkin berlaku untuk pelanggan yang menggunakan fiber sebagai media aksesnya. Karena untuk line telepon, internet dan TV sudah teintegrasi dalam 1 homegateway (ONT), sehingga jika fibernya dicabut otomatis semua layanan akan dihentikan. Sementara jika kita masih berlanganan melalui media akses tembaga, hal ini masih bisa dihindari.

Tapi hari gini masih ada yang butuh layanan fix phone gitu?? (selain buat verifikasi kredit & buat kantor ya) :D

No comments: