Thursday, July 31, 2008

Antara Aku, Flexiland dan Speedyland

Kenapa perusahaan dalam mengeluarkan sebuah produk selalu membuat komunitas penggunanya, salah satu alasannya adalah demi meningkatkan nilai jual dan menggaet pelanggan baru. Nah hal ini juga mungkin dilakukan oleh Telkom dengan produknya Flexi yang meluncurkan Flexiland dan Speedy yang meluncurkan Speedyland.

Flexiland
Sebenernya saya juga dulu tertarik gabung di komunitas flexiland salah satu alasannya karena menggunakan produk flexi. Kala itu saya menggunakan flexi untuk akses internet (bukan dimaksimalkan untuk telepon dan SMS). Karena dulu kompetitor (baca:esia) lebih menawarkan hal - hal yang lebih kompetitif (siapa coba yang gak tergiur nelepon gratis ke PSTN sepuasnya?). Jadilah Flexi sebagai kartu CDMA kedua. Soalnya saya demen banget gonta - ganti kartu RUIM demi mengejar promosi - promosi yang ditawarkan oleh operator ... hahahaha ... *salah satu pelanggan yang tidak setia... :)

Oke, semenjak saya gabung di komunitas flexiland awalnya sih gak ngerti musti ngapain dan bagaimana memanfaatkan semua fasilitas yang ada. yang jelas dulu cuman jadi member pasif aja ... Ternyata setelah 4 tahun kemudian perkembangannya luar biasa... Saya lihat sampai sekarang ini komunitasnya terus berkembang dan pembangunannya itu bersifat konstruktif, baik dari membernya maupun dari pengelola portalnya.

Asik juga kelihatannya, sekarang fasilitas yang ada di flexiland semakin lengkap, semakin memperkaya konten lokal yang di-host di Indonesian Internet Exchange. Artinya, jualan IIX akan semakin profitable dan menarik.


Speedyland
Sewaktu Telkom meluncurkan produk Speedy secara nasional (dulu hanya bisa dinikmati oleh pelanggan fastel di area divre II), Pak Loko dari divisi multimedia Telkom Jakarta bersama dengan pak Onno W Purbo juga membuat semacam portal yang isinya adalah forum, pustaka orari dan sebagian kecil isi dari digital library milik pak Onno W Purbo. Nama komunitasnya adalah "Pojok Kang Onno". Sebenernya proyek ini awalnya adalah proyek percobaan. Kenapa ? karena divisi multimedia saat itu ingin melihat sampai sejauh mana perkembangannya. Secara gitu, mesinnya aja masih menggunakan http://stream.plasa.com OSnya juga sun microsystem (masih agak ribet untuk kelas pemula seperti saya ...) hehehehee ...

Akhir tahun 2006 dicetuskan untuk membuat sebuah komunitas broadband untuk pengguna speedy dan memindahkan forum yang lama ke mesin yang baru. Setelah sekian lama loby sana sini dan mempersiapkan konsep portal yang baru (yang nggarap waktu itu masih om Loko) akhirnya jadi juga portal telkomspeedy yang baru, dengan warna background merah yang dominan, beberapa service baru yang ditambahkan seperti komunitas Speedyland yang didalamnya ada blog, forum, streaming dll. Sayangnya proyek ini agak sedikit mandeg karena roadmap yang kurang jelas serta kesibukan om Loko yang ketika itu akan migrasi portal plasa.com juga. Sempet terbengkalai beberapa bulan.

Nah ketika itu saya mengembangkan Komunitas Indonesia Open Source bersama pak Onno W Purbo. Forumnya di porting dari engine yang lama ke engine yang baru (punBB). Karena sudah disediakan mesin sendiri (RHEL) tentunya semakin memudahkan saya sebagai administrator untuk memaintain service tersebut. Sampai pada titik ini akhirnya terbentuklah Komunitas Indonesia Opensource Speedy (KIOS) dan Komunitas Speedyland yang diklaim sebagai komunitas broadband pertama di Indonesia (pengennya sih nantinya kayak whirlpool di Australia).


FLexiland dan Speedyland
Indonesian Broadband Community

Pada tanggal 31 Oktober 2007 bertempat di cafe & resto "The Piano" Jakarta akhirnya secara resmi komunitas Speedyland diluncurkan. Ketika itu ada juga perwakilan dari flexter (sebutan untuk anggota komunitas flexiland) yang datang. Agak iri juga sih ternyata sampe ada yang bisa menemukan jodohnya melalui Flexiland. Berbeda dengan Speedyland yang isinya cuman caci maki, sumpah serapah dan deretan komplain yang tidak putus .... Laporan lengkap mengenai kegiatan ini bisa dilihat di blog saya.

Bener juga yang dibilang sama
mbak Anis dan mas Asroel kalo flexter itu "cinta damai". Saya sih berharap nantinya Speedyland bisa seperti Flexiland dan bahkan lebih baik dari itu.



Salut buat Komunitas Flexiland !!!
dari Ian, Administrator
Komunitas Indonesia Opensource, Komunitas Gamers Speedy dan Komunitas Speedyland.

NB :
Saya bukan karyawan Telkom dan sama sekali tidak digaji untuk mengelola konten tersebut. Semua dilakukan secara sukarela, doakan agak selalu Ikhlas dan Lillahi ta'alla.
Amiin ...

Saturday, July 5, 2008

Indonesian Youth Media Camp 2008 Dibuka !!

Bertempat di rumah budaya Tembi, Bantul - Jogjakarta, hari rabu, 2 Juli 2008 kemarin gelaran yang punya ngaran Indonesian Youth Media Camp 2008 ini resmi dibuka. Acara yang berlangsung dari tanggal 2 - 9 Juli 2008 ini diikuti oleh 16lembaga yang membawa 18 fasilitator dan 50 peserta yang tersebar dari seluruh pelosok Indonesia. Ada yang dari Aceh, Riau, Jakarta, Cirebon, Jogja, Kalimantan, Sulawesi, Maluku sampai ke Irian Jaya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih remaja muda yang masih duduk di SMP dan SMA agar "melek media", istilah kerennya sih literasi media untuk remaja ...


Nah, untuk mendukung semua itu panitia IYMC 2008 menyiapkan berbagai kegiatan yang keren abis. Diantaranya ada pelatiihan video diary, radio diary, koran komunitas, my motto t-shirt dan blogging. Pasti bingung dong dengan istilah - istilah itu, nah mari kita bahas satu persatu.

Video Diary
Adalah video advokasi yang bersifat personal, alat untuk lebih mengenal potensi diri dan komunitas tempat tinggal. Video diary ditujukan sebagai alat pendidikan parsitipatif dimana kita diharapkan dapat berperan secara aktif didalam komunitas kita berada.

Radio Diary
Adalah diary yang berbentuk audio tentang pengalaman dekat yang beriki kritik, pendapat dan pemikiran kita mengenai lingkungan sekitar. Radio diary ditujukan sebagai alat pendidikan partisipatif di komunitas dimana kita bisa belajar menggali potensi diri dan komunitas.

Koran Komunitas
Adalah salah satu media yang ditawarkan sebagai media alternatif bagi komunitas. Berbagai anggota komunitas dapat saling bertukar informasi, berbagi peran dalam "mewarnai" komunitas mereka melalui media yang murah meriah dan partisipatif.

My Motto T-Shirt
Pastinya kamu sering banget liat kaos produksi distro - distro yang belakangan ini merebak dengan tulisan - tulisan yang unik. Dagadu di Jogja misalnya, nah kenapa tidak para remaja yang ada sekarang ini dikerahkan untuk menuangkan pemikirannya sebagai motto di atas kaos.

Blog
Media yang sudah tidak asing lagi di kalangan kita bukan ? hehehehe .... Mungkin sekarang ini para remaja dan adik - adik kita lebih senang untuk mengunjungi situs - situs social networking seperti friendster, myspace dll. Tetapi ironisnya masih jarang yang nge-blog. Seribu alasan mungkin diutarakan oleh mereka. Ada yang tidak bisa menulis lah, malu tulisannya dipublish dll. Nah melalui kegiatan ini kita mendorong agar mereka aktif menulis melalui media blog.


Asiknya lagi gak cuman adik - adik kita yang masih remaja yang dilatih disini, tetapi juga fasilitator yang ikut mendapatkan pelatihan. Diantaranya adalah :
  1. Mengidentifikasi sosok anak muda ideal dengan kondisi komunitas
  2. Merancang kegiatan media untuk anak muda di komunitas
  3. Ideologi, urgensi, penggunaan dan penerapan aplikasi opensource di kalangan komunitas
Saya sih kebagian untuk menyampaikan materi untuk poin ke-3. Hehehehe ... dalam rangka kampanye penggunaan operating system dan software legal barengan Combine saya ngompor - ngomporin supaya beralih ke opensource.


Venue

Ternyata Rumah Budaya Tembi asik banget ... kalo saya bilang sih lebih ke arah resort kali yah ... soalnya tempatnya sekelas hotel bintang 3 tapi ditengah asrinya kawasan persawahan di daerah Bantul, Jogjakarta. Disini bener - bener rumah budaya, ada museum budaya jawa segala !! Dari mulai koleksi keris sampe koleksi - koleksi sejarah tentang budaya jawa sebagian ada disini ...








Wednesday, July 2, 2008

"Kawasan Terang" PLN yang "Gelap"

Di postingan saya sebelumnya terpapar jelas bahwa ketika itu General Manager PLN bapak Budiman Bachrulhayat menciptakan kawasan terang PLN di daerah Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir, Bandung. Kawasan terang ini tercipta karena masyarakatnya mampu menghemat pemakaian listrik dibawah rata - rata pemakaian listrik nasional yang berdasarkan tingkatan daya. Ketika itu juga pak Budiman dengan semangat memaparkan pentingnya untuk melakukan gerakan hemat pemakaian energi listrik. Tentunya saya berpikir, karena masyarakat daerah sini sudah berhemat dan sudah diresmikan sebagai kawasan terang PLN, sepertinya mendapat "jaminan" bahwa tidak akan ada lagi pemadaman listrik di kawasan ini. Coba anda lihat di kata kawasan TERANG.


Ternyata hal tersebut tidak terbukti, ternyata pada hari senin, 30 Juni 2008 pemadaman bergilir terjadi lagi di kawasan ini. Berita mengenai pemadaman selengkapnya dapat dibaca disini. Jadi kalo tetep mati lampu juga apa gunanya diciptakan "kawasan terang" oleh PLN ? Percuma saja bukan ? Pastinya. Sepertinya tidak ada bedanya antara kawasan yang sudah berhemat dan kawasan yang belum berhemat. Keduanya masih mendapatkan jatah pemadaman bergilir oleh PLN.

Ada cerita yang agak miris untuk didengar, sewaktu pak GM PLN berkunjung ke balai pertemuan Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir. Sebenarnya waktu itu di kawasan itu seharusnya mendapatkan jatah pemadaman bergilir, tapi nyatanya tidak jadi padam gara - gara kunjungan bapak General Manager. "Gak lucu dong mas, masa' pak GM kesini terus listriknya mati. Bisa habis dia diprotes warga sini nantinya" begitulah kira - kira ucapan yang saya dengar dari salah satu karyawan PLN UPJ Bandung Barat yang saat itu hadir juga di venue.

Jadi, kok kayaknya kita sedang mendengarkan "dongeng" ketika PLN bernafsu untuk menjadikan rasio elektrifikasi 100% seluruh Indonesia di tahun 2020. Betapa tidak, coba anda pikir sendiri. PLN dengan semangat memasang jaringan listrik sampe ke pelosok nusantara, tapi di sisi lain PLN tidak menambah kapasitas pembangkit listriknya. Jadinya yang terjadi sekarang adalah defisit listrik. Seharusnya PLN jangan terlalu bernafsu mengejar rasio elektrifikasi 100%, tetapi yang harus dijaga PLN adalah rasio jumlah pelanggan dengan kapasitas pembangkit listrik yang ada. Gak usah dipaksain deh kalo gak mampu ... iya kan ??? Daripada duitnya dikorupsi oleh pejabat - pejabat PLN, mendingan dikumpulin buat bikin pembangkit listrik.
:P