Saturday, December 22, 2007

Idul Adha



lan yanaala allaaha luhuumuhaa walaa dimaauhaa walaakin yanaaluhu alttaqwaa minkum kadzaalika sakhkharahaa lakum litukabbiruu allaaha 'alaa maa hadaakum wabasysyiri almuhsiniina

[Al-Hajj:37] Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.


Hari Kamis, 20 Desember 2007 / 10 Dzulhijjah 1428 H lalu alhamdulillah saya telah melaksanakan ibadah qurban. Seperti tahun - tahun sebelumnya selain berqurban, saya juga ditunjuk menjadi panitia pengelolaan hewan dan daging qurban. Tahun ini hewan qurban yang akan disembelih ternyata lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, kalau tahun lalu sapi berjumlah 14 ekor dan kambing 25 ekor, sementara tahun ini yang disembelih hanya 11 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Berdasarkan pemantauan saya juga di setiap masjid di kota Bandung ini rata - rata mengalami penurunan jumlah hewan qurban yang akan disembelih. Mungkin karena kondisi perekonomian secara makro yang belum pulih bahkan cenderung menurun.

Seperti biasa karena saya menjabat sebagai sekretaris, jadinya pas hari H tidak terlalu repot (repotnya sebelum idul Adha ... hehehehe). Kerjaannya cuman keliling - keliling doang ... Nah ada kejadian menarik yang selama saya berqurban dan menjadi panitia idul Adha, hal tersebut belum pernah saya alami. Jadi ceritanya gini, sewaktu sapi yang saya qurbankan akan disembelih tentu saya sebagai mudhohi-nya ingin menyaksikan proses penyembelihan tersebut. Saya ingat ketika itu sewaktu sapi dibaringkan dan akan disembelih, sapi tersebut terlihat pasrah dan tidak memberontak (berbeda dengan sapi - sapi sebelumnya yang disembelih). Ketika sapi itu akan disembelih, subhanalloh.... saya melihat pemandangan yang belum pernah saya lihat selama ini. Sapinya tersenyum !!! ya tersenyum .... sejenak saya terdiam dan hanya bisa memandanginya. Ketika disembelihpun ia masih tersenyum, sampai sapi itu mati, perlahan - lahan senyumannya memudar.

Allohuakbar ... berulang - ulang saya lantunkan takbir. Betapa tidak, sapi yang saya qurbankan kala itu seolah menyiratkan sebuah pesan....
Ya Alloh ... terimalah qurban kami, sesungguhnya hanya kepada engkaulah kami berserah diri ... Amiin ....

No comments: